Vaksinasi dan Akses Tes Antigen Harus Diperluas

KALTENGKITA.COM-Presiden Joko Widodo mencabut kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) per 30 Desember lalu. Tak ada lagi pembatasan dalam kerumunan masyarakat walaupun status pandemi dan kedaruratan Covid-19 belum dicabut. Karena itu, pemerintah disarankan untuk tetap melaksanakan surveilans untuk mengendalikan penyakit menular.

Direktur Pasca Sarjana Universitas YARSI dan Mantan Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara Prof Tjandra Yoga Aditama mengatakan, setidaknya ada lima hal yang tentu akan terus dilanjutkan oleh pemerintah agar Covid-19 benar-benar dapat sepenuhnya terkendali. Lima hal ini juga merupakan fundamental penting pengendalian penyakit menular apapun juga. Salah satunya ia menyoroti tes, vaksin, hingga protokol kesehatan.

Pertama, surveilan tentu harus dilanjutkan dengan cermat. Apalagi surveilans tidak hanya berdasar gambaran klinik tetapi juga harus perlu berdasar laboratorium pula, bahkan pada keadaan tertentu sampai ke pemeriksaan whole genome sequencing (WGS).

“Contoh lain kegiatan surveilans adalah pengamatan terus menerus angka demam dengue (yang dikenal luas dengan demam berdarah dengue DBD) sehingga di musim penghujan ini masalah segera dapat diidentifikasi dan dicegah perluasannya,” kata Mantan Dirjen Pengendalian Penyakit serta Mantan Kabalitbangkes itu.

Selain itu ia mengusulkan penyediaan tes antigen perlu diperluas. Apalagi karena memang sudah tidak diwajibkan pula. Perlu dipastikan bahwa yang memerlukan tes akan dapat mudah mengaksesnya.

“Ada rencana untuk menyediakan alat test antigen di apotik, sementara kita tahu bahwa di banyak negara alat test antigen dapat dibeli di berbagai toko dan supermarket. Perusahaan-perushaan besar seperti BUMN juga dapat menyediakan alat tes dan membagikannya ke karyawannya,” katanya.

Ia mendorong kegiatan penelusuruan kasus (tracing) tentu tetap perlu dilanjutkan. Sebagaimana konsep pengendalian penyakit menular pada umumnya maka kemungkinan penyebaran penyakit perlu dicegah, sehingga kontak dari yang positif Covid-19 harus di identifikasi supaya penularan tidak meluas di masyarakat.

“Salah satu contoh penyakit menular lain adalam tuberkulosis di mana kontak dari pasien juga harus ditemukan dan bahkan diberikan terapi pencegahan,” ujarnya.

Soal vaksinasi, ia mendorong harus terus digalakkan. Vaksinasi Covid-19 harus tetap dan selalu perlu dijaga dan ditingkatkan cakupannya.

“Contoh penyakit lain adalah KLB polio di Aceh yang antara lain terjadi karena rendahnya cakupan vaksinasi,” ungkapnya.

Terakhir, kata dia, pemerintah harus selalu melakukan penyuluhan kesehatan agar masyarakat dapat mengatasi dampak dari Covid-19. Penyuluhan kesehatan masyarakat merupakan salah satu hal penting yang perlu terus menerus dilakukan, baik tentang Covid-19, tentang berbagai penyakit menular dan tidak menular lainnya serta juga selalu mengajak masyarakat luas melakukan perilaku hidup bersih dan sehat. (Redk-2)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *