KALTENGKITA.COM-Kondisi ekonomi global menghadirkan keresahan di setiap negara, termasuk Indonesia. Namun, pengusaha masih yakin bahwa ekonomi RI bakal tumbuh tahun ini. Meski demikian, bayang-bayang risiko resesi yang kecil masih ada.
CEO CT Corps Chairul Tanjung menyebutkan, risiko resesi di Indonesia sangat kecil. Alasannya, kondisi tanah air berbeda dengan negara-negara lain.
Salah satu penopang ekonomi adalah sumber daya alam (SDA) yang masih melimpah. Hal itu membuat industri tanah air berada di sisi yang diuntungkan.
“Contoh saja batu bara yang naik dari USD 40 per ton menjadi USD 400 per ton. Artinya, devisa kita juga terus berkembang,” ujarnya dalam Gala Dinner & Economic Outlook Bank Mega 2022 di Surabaya akhir pekan lalu.
Jika dibandingkan dengan inflasi negara-negara lain, Indonesia yang tercatat 4,9 persen per Juli termasuk cukup rendah. RI hanya kalah rendah dengan Tiongkok dan Jepang yang masih di kisaran 2 persen. Namun, sebagian besar negara besar sudah tembus 9 persen.
Menurut perkiraannya, harga tinggi komoditas tersebut juga masih bertahan hingga akhir tahun. Karena itu, ekonomi di Indonesia masih bakal bertahan.