PALANGKA RAYA,Kaltengkita.com-Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kalimantan Tengah terus mendapatkan perhatian khusus dari pemerintah provinsi. Dalam upaya menyukseskan program yang digagas Presiden RI, Prabowo Subianto, dan Wapres Gibran Rakabuming Raka, ini, Gubernur Kalteng H. Sugianto Sabran melalui Dinas Pendidikan Kalimantan Tengah telah mempersiapkan berbagai inovasi dan sinergi lintas sektor.
Plt. Kepala Dinas Pendidikan Kalimantan Tengah, Muhammad Reza Prabowo, menegaskan bahwa seluruh jenjang pendidikan, mulai dari PAUD, TK, SD, SMP, hingga SMA, akan menjadi penerima manfaat program MBG. Pernyataan ini disampaikan saat dirinya menjadi narasumber dalam program Kalteng Menyapa, yang disiarkan langsung melalui Zoom dan kanal YouTube RRI Kalteng, Rabu (22/1/2025). Acara tersebut dipandu oleh presenter Sabella Indah Sari, dengan narasumber lainnya Yusran, Kepala Sekolah SMA Garuda.
“Kita ingin memastikan seluruh satuan pendidikan di Kalimantan Tengah mendapatkan manfaat dari program ini. Untuk mendukung pelaksanaannya, kami sudah menyiapkan aplikasi Pena Berkah. Aplikasi ini memungkinkan semua pihak mengakses data sekolah yang sudah terintegrasi by name by location, sehingga program dapat berjalan lebih efektif dan tepat sasaran,” ujar Reza.
Aplikasi Pena Berkah juga menampilkan data proyeksi jumlah siswa di setiap sekolah yang diperbarui secara dinamis. Selain itu, lokasi pembangunan Satuan Pendidikan Pelaksana Gizi (SPPG) juga akan dimasukkan dalam aplikasi tersebut, sehingga masyarakat bisa melihat distribusi rasio penerima manfaat program MBG.
Plt. Kepala Dinas Pendidikan Kalimantan Tengah, Muhammad Reza Prabowo, menegaskan bahwa seluruh jenjang pendidikan, mulai dari PAUD, TK, SD, SMP, hingga SMA, akan menjadi penerima manfaat program MBG.
Reza juga mengapresiasi bahwa program ini tidak hanya diperuntukkan bagi siswa, tetapi juga mencakup ibu hamil dan menyusui. Ia berharap pelaksanaannya dapat terintegrasi dengan dinas terkait, seperti Dinas Kesehatan dan Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana.
“Pelaksanaan program MBG ini membutuhkan kerja sama semua pihak. Tidak bisa dilakukan sendiri, harus terintegrasi dengan berbagai sektor agar manfaatnya semakin luas dan optimal,” tambahnya.
Selain itu, Dinas Pendidikan Kalimantan Tengah juga telah menerapkan Program Ketahanan Pangan Sekolah untuk mendukung keberhasilan MBG. Program ini memungkinkan sekolah berkontribusi memenuhi kebutuhan pangan secara mandiri, sehingga memperkuat kolaborasi dengan SPPG. “Mudah-mudahan program ini dapat menjadi pionir di Indonesia dan bermanfaat bagi seluruh masyarakat,” pungkas Reza. (Redk-2)