PALANGKA RAYA, KALTENGKITA.COM – Pj Wali Kota Palangka Raya, Akhmad Husain, mengimbau seluruh pihak untuk bersama-sama menjaga stabilitas harga bahan pokok, terutama menjelang hari besar keagamaan yang berpotensi menyebabkan lonjakan harga. Ajakan ini disampaikan untuk menghindari spekulasi dan praktik penimbunan yang merugikan masyarakat.
Akhmad Husain menyatakan pentingnya kerjasama antara masyarakat, pengusaha, dan pihak terkait dalam menjaga kestabilan harga bahan pokok. “Saya mengajak seluruh masyarakat, pengusaha, dan pihak terkait untuk bersama-sama menjaga stabilitas harga bahan pokok. Jangan sampai ada pihak-pihak yang mengambil keuntungan dengan cara menimbun barang atau menaikkan harga secara tidak wajar,” ujarnya, Minggu (22/12/2024)
Pj Wali Kota menjelaskan bahwa pemerintah daerah akan terus memantau harga bahan pokok di pasar-pasar, baik tradisional maupun modern, untuk memastikan ketersediaannya tetap terjaga. Tim pengawas harga akan rutin melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke berbagai toko dan distributor untuk memeriksa apakah harga barang tetap terkendali.
“Kami juga akan bekerja sama dengan kepolisian untuk menindak tegas pelaku penimbunan dan spekulan. Tindakan tegas ini perlu dilakukan untuk melindungi konsumen dan menjaga stabilitas perekonomian daerah,” tegas Akhmad Husain.
Ia menekankan bahwa tindakan preventif dan represif ini sangat penting untuk menciptakan suasana pasar yang sehat dan menguntungkan bagi semua pihak. Selain itu, Akhmad Husain juga mengimbau masyarakat untuk tidak panik dalam membeli bahan pokok dalam jumlah berlebihan. Beliau menyarankan agar masyarakat hanya membeli sesuai dengan kebutuhan sehari-hari untuk menghindari kelangkaan barang di pasar yang dapat memperburuk situasi.
“Kami berharap dengan adanya kerjasama semua pihak, stabilitas harga bahan pokok dapat terjaga dengan baik. Sehingga masyarakat dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari dengan harga yang terjangkau,” pungkas Pj Wali Kota sembari berharap upaya bersama ini dapat menjaga ketenangan di pasar dan menciptakan kestabilan ekonomi menjelang perayaan hari besar keagamaan. (*/KK/3)