“Gembira Beragama” Wujudkan Gerakan Muda Bangga Bernegara dan Beragama

PANGKALAN BUN, KALTENGKITA.COM – Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Provinsi Kalimantan Tengah menggelar kegiatan “Gembira Beragama” Gerakan Muda Bangga Bernegara Dan Beragama Tahun 2024. Kegiatan ini digelar di Aula Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kotawaringin Barat, Rabu (24/7/2024).

Ketua FKPT Provinsi Kalimantan Tengah, Khairil Anwar mengatakan, kegiatan “Gembira Beragama” ini digelar sebagai penguatan pemahaman dan implementasi moderasi beragama.

“Melalui kegiatan ini kami membekali pemahaman anti radikalisme dan terorisme kepada para tokoh muda umat beragama dari lintas agama agar dapat ditransformasikan di lingkungannya masing-masing,” katanya, kemarin, di Palangka Raya.

Menurut Khairil, kegiatan “Gembira Beragama” ini dapat merumuskan rencana aksi bersama para tokoh muda umat beragama dari berbagai lintas agama, guna terwujudnya Gerakan Muda Bangga Bernegara dan Beragama.

“Selain itu kita juga ingin mengkampanyekan Gerakan Muda Bangga Bernegara dan Beragama melalui podcast yang diupload di Youtube, serta membuat narasi Gerakan Muda Bangga Bernegara dan Beragama,” jelasnya.

Dalam kegiatan ini, lanjut Khairil, pihaknya menghadirkan beberapa narasumber baik dari tingkat pusat ataupun daerah, yakni Eldi Bisma Putra Mahendra (Kasi Pengawasan Jaringan pada BNPT RI),
Kemudian, Mahnan Marbawi (Kepala Biro Fasilitasi Pimpinan, Humas, dan Administrasi Badan Pembinaan Ideologi Pancasila), M Fatchurahman, M (Rektor Universitas Antakusuma Pangkalan Bun), M Mukhlas Roziqin (Kabid Agama, Sosial, Ekonomi, dan Budaya FKPT Provinsi Kalimantan Tengah).

“Selain dialog interaktif dalam kegiatan ini juga dilaksanakan lomba pembuatan podcast, langsung upload di media sosial, yang dipandu oleh fasilitator,” tambahnya.

Sementara itu, Penjabat Bupati Kotawaringin Barat, Budi Santoso menyambut baik penyelenggaraan kegiatan “Gembira Beragama” ini. Sebagai warga negara yang baik, memelihara dan mengamalkan ajaran agama dan Ideologi bangsa merupakan hal yang seyogyanya berjalan seiring menuju jalan yang sama.

“Karena bangsa ini dibangun atas dasar nilai-nilai luhur religius dan sosial dan nilai-nilai budaya yang berkembang dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI),” tambahnya.

Namun kata Budi, kenyataannya sering dijumpai adanya pertentangan di tengah-tengah kehidupan masyarakat, sehingga dapat mengganggu kedamaian, kerukunan dan keharmonisan masyarakat, bahkan berpotensi terjadinya benturan antara agama dan negara.

“Bangsa Indonesia merupakan negara yang terlahir atas perbedaan, heterogenitas /kemajemukan. NKRI hidup, tumbuh, berkembang dan saling menguatkan dengan kemajemukan tersebut,” tandasnya. (*/KK-4)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *