PALANGKA RAYA, KALTENGKITA.COM – Wakil Ketua I DPRD Palangka Raya, Ruselita menyarankan, dalam menekan angka stunting, diperlukan sinergi yang kuat antarstakholder dan pemangku kepentingan.
“Kami menyarankan agar pemerintah melalui instansi terkaitnya dapat memberikan bantuan suplemen makanan yang bergizi kepada warga yang ada terindikasi kekurangan gizi. Ini sebagai upaya menurunkan prevalensi stunting,” ungkapnya.
Stunting itu sendiri jelas Ruselita, adalah masalah gizi kronis akibat kurangnya asupan gizi dalam jangka waktu panjang, sehingga mengakibatkan terganggunya pertumbuhan pada anak.
Permasalahan stunting sejauh ini telah menjadi persoalan bangsa yang perlu penyelesaian. Karenanya membutuhkan kerja serius dan sungguh-sungguh.
“Jadi persoalan stunting ini tidak bisa diselesaikan secara instan, dengan bagi-bagi sembako saja. Apalagi jika isinya makanan minim gizi, tentunya tidak relevan,”tukasnya.
Karena itu ungkap politisi dari Partai Perindo ini menambahkan, upaya menurunkan angka stunting melalui bantuan bahan pokok yang rendah gizi, tentunya tidak akan dapat tercapai karena gizi yang di konsumsi tak sepadan.
“Intinya, pemerintah harus lebih fokus pada program pencegahan stunting dengan melakukan edukasi pola hidup sehat. Termasuk memberikan dukungan fasilitas untuk calon pengantin dan ibu hamil,”jelasnya.
Sejatinya imbuh Ruselita, program menanganan dan pencegahan stunting, harus dilakukan secara konsisten dan berkesinambungan guna memastikan masyarakat paham tentang stunting, sehingga dapat menurunkan angka stunting di Kota Palangka Raya. (AD/KK-1)
