PALANGKA RAYA, KALTENGKITA.COM – Wakil Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng) H. Edy Pratowo pimpin Upacara Peringatan Hari Kesaktian Pancasila Tahun 2023 di lingkungan Prov. Kalteng. Upacara berlangsung di Aula Jayang Tingang, Kantor Gubernur Kalteng, Minggu (1/10/2023).
Tema yang diusung pada Upacara Peringatan Hari Kesaktian Pancasila Tahun 2023 “Pancasila Pemersatu Bangsa Menuju Indonesia Maju”.
Wagub usai pimpin upacara menyampaikan seyogyanya upacara akan dilangsungkan di luar ruangan namun saat ini udara di Kota Palangka Raya dalam beberapa hari terakhir sedang tercemar oleh polusi asap akibat Karhutla sehingga dilaksanakan di dalam ruangan.
“Hari ini kita memperingati hari Kesaktian Pancasila, ini kita jadikan momentum untuk mengenang para Pahlawan Revolusi yang telah gugur pada saat peristiwa G30S/PKI. Tentunya makna yang kita ambil dari Peringatan Hari Kesaktian Pancasila ini bahwa kita memiliki pedoman, pandangan dasar, falsafah negara, Pancasila sebagai benteng kekuatan kita yang terkandung di dalam lima sila Pancasila tersebut”, tutur Edy.
“Tentunya lima kekuatan tersebut yang terkandung di dalam sila-sila Pancasila, kita berharap dapat terus memperkokoh kebersamaan, kekompakan sehingga negara kita semakin kuat, semakin maju di masa akan datang untuk bersaing dengan negara luar”, imbuhnya.
Ia berharap melalui Peringatan Hari Kesaktian Pancasila dari peristiwa G30S/PKI agar dapat mengambil pelajaran akan pentingnya sikap mencintai tanah air, menjunjung tinggi dasar negara, dan mengamalkan pancasila.
Istilah G30S/PKI merujuk pada peristiwa pemberontakan PKI yang terjadi pada tanggal 30 September 1965. Pemberontakan G30S/PKI menjadi salah satu peristiwa kelam setelah kemerdekaan Indonesia. Peristiwa yang terjadi pada tahun 1965 itu telah menyebabkan meninggalnya enam orang jenderal dan satu orang perwira, hingga mereka dinobatkan sebagai Pahlawan Revolusi.
Terdapat tujuh tokoh yang terdiri dari enam jenderal dan satu perwira yang gugur dalam peristiwa G30S PKI. Untuk mengenang jasa mereka, akhirnya tujuh tokoh yang tewas ini diberi gelar Pahlawan Revolusi. Para Pahlawan tersebut diantaranya Jenderal Ahmad Yani, Letjen Mas Tirtodarmo Haryono, Letjen Siswondo Parman, Letjen R.Soeprapto, Mayjen Sutoyo Siswomiharjo, Mayjen Donald Isaac Pandjaitan dan Kapten Pierre Tendean.
Gelar Pahlawan revolusi ini didasarkan pada Keputusan Presiden pada tahun 1965. Namun, sejak ditetapkannya Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2009 tentang Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan, gelar Pahlawan Revolusi juga diakui sebagai Pahlawan Nasional.
Upacara dihadiri Unsur Forkopimda Prov. Kalteng, Staf Ahli Gubernur dan Asisten Setda, Kepala Instansi Vertikal dan Kepala Perangkat Daerah Prov. Kalteng terkait serta Pejabat Administrator lingkup Pemprov Kalteng. (*/Redk-1)