KALTENGKITA.COM-Guna mendukung masa pertumbuhan anak, penting untuk melengkapi mereka dengan kebutuhan nutrisi. Salah satunya adalah pemenuhan zat pembangun atau protein hewani yang bermanfaat dalam membantu pertumbuhan dan perkembangan si kecil. Bunda dapat berkreasi menyiapkan menu si kecil dengan kandungan kaya protein hewani.
Plt. Direktur Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) Kementerian Kesehatan Ni Made Diah mengatakan penyebab utama permasalahan gizi adalah asupan gizi yang tidak optimal dan infeksi berulang. Studi yang dilakukan oleh Headey dan kawan-kawan pada tahun 2018 menyatakan bahwa ada bukti kuat hubungan antara stunting dan konsumsi pangan hewani pada balita 6-23 bulan, seperti susu atau produk olahannya, daging atau ikan dan telur.
“Penelitian tersebut juga menunjukkan konsumsi pangan berasal dari protein hewani lebih dari satu jenis lebih menguntungkan daripada konsumsi satu jenis pangan hewani. Protein hewani penting dalam penurunan stunting,” ujar Diah, dalam keterangan resmi baru-baru ini.
Konsumsi Protein Hewani Masih Rendah
Tingkat kecukupan konsumsi energi dan protein dapat digunakan sebagai indikator untuk melihat kondisi gizi masyarakat. Berdasarkan Susenas 2022, konsumsi protein per kapita sudah berada di atas standar kecukupan konsumsi protein nasional yaitu 62,21 gram.
Namun angka itu masih cukup rendah untuk protein hewani yaitu kelompok ikan atau udang atau cumi atau kerang 9,58 gram; daging 4,79 gram; telur dan susu 3,37 gram. Sementara itu berdasarkan data Food and Agriculture Organization (FAO), konsumsi telur, daging, susu dan produk turunannya di Indonesia termasuk yang rendah di dunia konsumsi telur antara 4-6 kg/tahun; konsumsi daging kurang dari 40 g/orang, serta konsumsi susu dan produk turunannya 0-50 kg/orang/tahun.
Daftar Menu Kaya Protein
Cukupi kebutuhan konsumsi telur, daging, susu dan produk turunannya untuk anak. Telur merupakan sumber protein, asam amino dan lemak sehat. Sedangkan susu mengandung protein dan kalsium. Makan telur matang dengan susu membuat asupan protein manusia seimbang.
Ketua Umum Pergizi Pangan Indonesia Prof. Hardiansyah mengatakan dasar dari pertumbuhan tulang itu ada pada tulang rawan. Zat gizi dari pangan hewani bisa membentuk tulang rawan tersebut.
“Artinya jangan hanya berpikir tentang kalsium dan mineral, tapi ketika ingin pertumbuhan tulang normal maka perlu juga protein hewani,” kata Prof. Hardiansyah.
Asupan protein hewani pada ibu hamil sangat penting dalam mencegah stunting pada janin yang dikandungnya. Gangguan pertumbuhan janin dalam kandungan menjadi salah satu penyebab utama anak lahir stunting salah satunya karena komponen gizi
“Ini bukti pemberian telur satu butir satu hari pada anak setelah pemberian ASI eksklusif itu menurunkan risiko stunting,” ungkapnya.
Kementerian Kesehatan menjelaskan sumber protein kita dapat penuhi dari ikan, daging ayam, daging sapi, telur, tahu, tempe dan kacang-kacangan sekitar 2-4 porsi sehari. Lauk pauk terdiri protein hewani dan protein nabati.
Beberapa sumber protein yang dapat menjadi referensi untuk bekal antara lain Ikan dan hasil laut lainnya, ayam, daging sapi, telur, dan susu beserta produk olahannya. Selain sumber protein hewani terdapat pula sumber protein nabati yang cocok untuk dijadikan bekal sehat kita seperi tempe, tahu, dan kacang-kacangan. (Redk-2)