PALANGKA RAYA,KALTENGKITA.COM-Anggota DPRD Kalimantan Tengah (Kalteng), Hj Maryani Sabran
menyebutkan, masyarakat Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) meminta pemerintah agar bisa
melakukan normalisasi sungai-sungai di daerah tersebut.
“Warga kita berharap agar pemerintah dapat memberi bantuan berupa perbaikan infrastruktur dan normalisasi sungai, khususnya di Sungai Arut dan Lamandau,” kata Maryani.
Permintaan normalisasi sungai itu menurut Maryani, cukup beralasan. Karena saat ini, kondisi sungai yang ada di wilayah tersebut semakin mudah meluap dan menyebabkan banjir di permukiman. Seperti yang terjadi dalam beberapa pekan terakhir.
Banjir yang terjadi di wilayah Kabupaten Kobar kali ini terbilang paling parah. Ribuan rumah terendam, dan ribuan warga juga terpaksa harus mengungsi ke posko-poski yang disiapkan pemerintah daerah.
“Kami juga mengunjungi posko – posko banjir di Desa Tarantang dan dimana masyarakat juga mengharapkan pembangunan tempat Pendidikan yang juga rusak akibat paparan banjir,” imbuh Maryani.
Banjir yang terjadi hampir di semua wilayah kecamatan, seperti di Kecamatan Arut Selatan, Kecamatan Kumai dan Kecamatan Kotawaringin Lama, terutama wilayah yang berada di hilir sungai Lamandau.
Kenaikan debit Sungai Lamandau dalam sepekan terakhir memberikan pengaruh pada peningkatan debit Sungai Arut, sebab wilayah hulu Sungai Lamandau meliputi Nanga Bulik, Batangkawa dan sekitarnya mengalami keadaan yang sama.
“Ini merupakan banjir terparah dalam 25-30 tahun terakhir. Soalnya di atas juga banjir,” ungkap Mayrani.
Ia menambahkan, berdasarkan data sementara dari Pemerintah Kabupaten Kobar, secara umum bencana banjir di daerah itu telah melanda 31 desa yang berada di 5 kecamatan dengan jumlah warga terdampak 6.425 KK atau 23.841 jiwa termasuk juga kerusakan infrastruktur sepanjang 150 km. (Redk-2)