KALTENGKITA.COM-Penyebab kegemukan atau obesitas berhubungan erat dengan asupan makan, aktivitas fisik, genetik dan lingkungan. Ternyata garam menjadi pemicu seseorang lebih gemuk.
Dokter Spesialis Gizi Klinik, Arti Indira mengatakan salah satu penyebab terbesar obesitas adalah pola makan berlebihan. Oleh sebab itu, kata dia, pola makan harus diperbaiki yakni dengan pengaturan makanan sehari-hari yang mengandung zat gizi dalam jenis dan jumlah sesuai dengan kebutuhan tubuh dengan memperhatikan prinsip keanekaragaman.
Selain mengonsumsi makanan yang bergizi, dr. Arti menyarankan agar masyarakat mengurangi konsumsi garam pada makanannya guna mencegah obesitas. Makanan tinggi garam membuat orang lebih cepat gemuk.
“Standar penggunaan garam yang ideal adalah kurang dari 5 gram sehari,” katanya dalam diskusi virtual yang ‘Apakah Penyebab Obesitas karena Bumbu Penyedap atau Kelebihan Kalori?’ oleh Ajinomoto dan Katadata, Selasa (6/9).
Namun menurutnya, kerap kali mengurangi konsumsi garam membuat rasa pada makanan menjadi kurang nikmat. Lalu bagaimana sih biar makanan enak dan aman untuk dikonsumsi jangka panjang?
“Kita bisa menambahkan MSG atau penyedap rasa ke secukupnya ke makanan kita, sehingga konsumsi garam menjadi berkurang,” ujarnya.
Ia menjelaskan penyebab obesitas itu sendiri sangat kompleks alias multi-faktorial. Obesitas tidak bisa disebabkan dari satu faktor saja. Menurutnya, belum ada penelitian yang menitikberatkan bahwa obesitas disebabkan oleh monosodium glutamat (MSG) atau vetsin.
“Seperti gula, lemak dan garam, konsumsi MSG mungkin menjadi salah satu faktor dalam multi-faktorial, namun sampai saat ini belum ada penelitian ilmiahnya,” kata dr. Arti.
Arti mengatakan, dari tahun ke tahun angka obesitas di Indonesia selalu meningkat. Angka rerata obesitas di provinsi di Indonesia itu di atas angka prevalensi nasional. Lima provinsi dengan obesitas terbesar adalah Sulawesi Utara, DKI Jakarta, Kalimantan Timur, Papua Barat, dan Kepulauan Riau.
Menurutnya, salah satu penyebab terbesar obesitas adalah pola makan berlebihan. Oleh sebab itu, pola makan harus diperbaiki yakni dengan pengaturan makanan sehari-hari yang mengandung zat gizi dalam jenis dan jumlah sesuai dengan kebutuhan tubuh dengan memperhatikan prinsip keanekaragaman.
Dalam kampanye Bijak Garam memang sejalan dengan anjuran Kementerian Kesehatan RI terkait pengurangan asupan Gula, Garam, Lemak (GGL) dalam konsumsi sehari-hari. Pentingnya diet rendah garam dan mengajak keluarga Indonesia untuk hidup lebih sehat.
“Caranya dengan mengurangi asupan atau penggunaan garam dalam mengolah makanan, namun tetap bisa memperoleh cita rasa yang tinggi,” kata Katarina Larasati dari PT Ajinomoto Indonesia.
Sememtara itu pelatih kebugaran, Cantika Felder mengatakan, selain menerapkan pola makan yang sehat, melakukan olahraga yang rutin juga tak kalah penting dan ampuh mencegah obesitas. Menurut dia, olahraga yang ideal adalah 3-5 kali dalam sepekan.
Bagi masyarakat yang menginginkan bentuk badan ideal, tentunya harus melakukan olahraga secara rutin. Olahraga rutin bagi pemula harus dilakukan secara bertahap. Olahraga harus dilakukan secara perlahan misalnya 15 menit sehari, lalu 30 menit, 45 menit dan maksimal hingga 60 menit sehari.
“Supaya kita tambah semangat, pilih olahraga yang sesuai dengan minat kita. Misalnya olahraga sambil mendengarkan musik dan sebagainya,” kata Cantika. (Redk-2)