Emas Perdana Dewi dan Rifda

MENEMBAK dan senam memberikan kontribusi medali emas bagi kontingen Indonesia. Emas dari cabor senam dipersembahkan Rifda Irfanaluthfi. Dia mencatatkan emas keduanya di SEA Games Vietnam. Kali ini emas dia torehkan pada floor exercise.

Dia juara bersama karena poinnya dengan pesenam Thailand Sasiwimon Mueangphuan sama-sama 12.700. Sebelumnya, Rifda mendapat emas di nomor all around dan menempati urutan ketiga nomor vault table.Bagi Rifda dua emas yang diraihnya membawa arti besar.

Bagaimana tidak. Ini adalah kali pertama dia membawa pulang emas pada nomor all around dan floor exercise di SEA Games. Hasil ini sekaligus menyempurnakan gairahnya menuju Olimpiade 2024 Paris. “Saya sempat bilang ini SEA Games terakhir, tetapi bukan berarti pensiun,” bebernya kemarin.

Justru, sambungnya, dia ingin berprestasi lebih tinggi lagi di Asian Games dan Olimpiade. “Semoga bisa diberi kesehatan dan tidak ada cedera sehingga bisa ke Olimpiade 2024 Paris,” kata Rifda.

Sementara itu, dua emas dan satu perak berhasil diraih dari menembak. Dewi Laila Mubarokah menjadi penyumbang emas usai mendapat nilai tertinggi 247 di nomor 10m air rifle putri. Dewi tak menyangka kerja kerasnya dapat memberikan medali emas. Apalagi, SEA Games Vietnam menjadi debutnya di ajang multievent se-Asia Tenggara ini.

“Rasanya sedih, senang, campur-campur. Saya tak menyangka bisa mendapat emas karena lawannya bagus-bagus. Terutama Singapura dan Vietnam,” kata Dewi kemarin.Torehan satu emas lainnya diamankan Indonesia di nomor Rapid Fire Pistol Tim Putra. Indonesia di puncak usai mencatatkan nilai 1.710, disusul Vietnam 1.706 dan perunggu didapatkan oleh Thailand dengan koleksi 1.698. “Sejak awal kami tidak ada target gimana, pokoknya nothing to lose saja. Yang penting nembak dan tak buang-buang kesempatan,” kata Dewi.

Sementara, pencak silat yang menjadi andalan Indonesia dalam multi event kemarin gagal menambah pundi medali emas dan hanya meraih tambahan tiga perak atas nama Khoriudin Mustakim (50-55kg putra), Muhamad Yachser Arafa (55-60kg putra), dan Ronaldo Neno (80-85kg putra).

Ketiganya terpaksa mengakui keunggulan lawan saat turun di partai final di Bac Tu Liem Sport Center.Peluang Indonesia merebut emas terbuka di Mustakim yang bertanding kontra pesilat Malaysia, Muhammad Khairi Adib Azhar. Sebab, ia awalnya unggul dalam perolehan poin.

Tapi, ketidaksengajaan tendangan Mustakim yang mengenai leher Khairi.Setelah pertarungan dilanjutkan lagi, perolehan Mustakim dikurangi 10 poin. Hal ini membuat skor menjadi 49-50 untuk pesilat Malaysia. Dengan sisa waktu sekitar 10 detik, Mustakim berusaha menambah perolehan poinnya. Namun skor tetap tak berubah. (Redk-2)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *