PALANGKA RAYA,KALTENGKITA.COM – PT Berkala Maju Bersama (BMB) yang bergerak di bidang perkebunan kelapa sawit yang berada di Kabupaten Gunung Mas, Provinsi Kalimantan Tengah akan melakukan klarifikasi ke Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Perkebunan dan Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional terkait pencabutan izin pelepasan kawasan hutan.
Senior Manager dan HRGA PT BMB Rudy Tresna Yudha di Palangka Raya, Sabtu, mengatakan, dengan adanya Surat Keputusan (SK) Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia NOMOR SK.01/MENLHK/SETJEN/KUM.1/1/2022 tentang pencabutan izin konservasi kawasan hutan masuk dalam daftar pencabutan izin tersebut.
“Perusahaan juga tidak mengetahui apa kesalahan kami, sehingga perusahaan milik bapak Cornelis N Anton Putra asli warga Dayak Kabupaten Gunung Mas Kalteng masuk dalam daftar pencabutan izin tersebut,” kata Rudi di hadapan sejumlah awak media.
Dia menjelaskan, padal kawasan milik PT BMB izin-izin resmi sesuai aturan yang berlaku selama ini. Bahkan Bahkan Hak Guna Usaha (HGU) di lahan perkebunan yang dikelola perusahaan tersebut dengan luas 9.444,46 hektar selama 35 tahun.
Dengan adanya SK dari kementerian tersebut, maka lahan yang akan dicabut izinnya seluas 8.559,45 hektare. Dengan dicabutnya izin tersebut kawasan tersebut menjadi kawasan apa nantinya.
“Kemudian bagaimana dengan status investasi kami disitu yang sudah mengantongi izin dari pihak kementerian. Selanjutnya juga bagaimana perkebunan plasma milik masyarakat yang selama ini kami kelola,” ungkapnya.
Ditambahkan Senior Manager Legal dan HRGA PT BMB itu, mengenai dampak dari pencabutan izin perusahaan tersebut, pihaknya belum mengetahuinya.
Namun dengan adanya hal itu, maka kemungkinan besar akan ada gejolak karena akan banyak masyarakat dan karyawan perusahaan yang nantinya kehilangan pekerjaan.
“Pihak kami nantinya akan menanyakan persoalan ini ke kementerian terkait. Karena dengan adanya SK tersebut, sama sekali kami tidak mengetahui apa kesalahan kami selama ini sehingga pencabutan izin ini kami juga kena imbasnya,” ungkapnya. (RedK-3)