JAKARTA, KALTENGKITA.COM– Tingginya minat masyarakat jadi abdi negara membuat tes seleksi calon aparatur sipil negara (ASN) jadi lahan basah bagi sejumlah pihak untuk mencari korban.
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPANRB) Tjahjo Kumolo menekankan, agar masyarakat tak tergiur janji-janji manis mereka. Tjahjo mencontohkan, hasil tes seleksi kompetensi dasar (SKD) yang mulai diselenggarakan kemarin (2/9) misalnya. Hasilnya dapat langsung dilihat begitu tes selesai dikerjakan. Seperti diketahui, ada tiga jenis tes yang diikuti dalam SKD ini.
Di mana, masing-masing tes memiliki ambang batas nilai. Yakni 65 untuk tes wawasan kebangsaan (TWK), 80 untuk tes intelegensia umum (TIU), dan 166 untuk tes karakteristik pribadi (TKP).”Begitu selesai langsung keluar (nilainya, red). Yang merah (tidak memenuhi ambang batas nilai) ya langsung drop,” ujarnya ditemui usai meninjau pelaksanaan tes SKD di Kantor Pusat Badan Kepegawaian Negara (BKN), kemarin (2/9).
Ditambah lagi, BKN juga menyediakan kanal agar peserta dan masyarakat umum dapat melihat live score para peserta SKD CPNS 2021. Masyarakat bisa mengakses kanal YouTube Official CAT BKN untuk memantau langsung nilai peserta. Karenanya, dia menjamin tidak ada yang bisa memanipulasi nilai para peserta SKD CPNS.
”Jadi nggak mungkin yang rangking 10 misalnya, tahu-tahu mendadak ranking 1. Semua orang bisa melihat. Yang rangking 1 sampai 9 bisa komplain semua,” tegasnya. Kendati begitu, ia tetap menekankan agar para pengawas SKD tidak melakukan aksi kecurangan. Jangan ada KKN.Para peserta pun diminta berhati-hati terhadap calo seleksi CPNS. apalagi, melihat perbedaan jumlah yang diterima dan jumlah peserta yang cukup besar.
Di mana, lebih dari 3 juta peserta harus merebutkan 659.064 formasi. Jumlah formasi tersebut di luar formasi pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) guru. Sehingga, membuat orang-orang yang ingin mengambil keuntungan selalu muncul untuk melakukan penipuan.”Hati-hati terhadap calo.
Setiap tahun pasti ada calo. Itu (tawaran lolos ASN, red) tidak ada,” tegas Mantan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) tersebut. Terkait pelaksanaan SKD di hari pertama di 35 titik lokasi, Tjahjo memastikan semua berjalan dengan baik. Protocol kesehatan juga dijalankan dengan ketat. Bagi peserta yang demam tinggi, disiapkan tempat khusus untuk mengerjakan ujian. Sementara bagi yang terdeteksi positif Covid-19 diberikan kesempatan untuk mengikuti tes susulan.”Tahap pertama lebih dari 2500 yang ikut. Semua berjalan dengan baik,” ungkapnya.
Dalam kesempatan yang sama, Plt. Kepala BKN Bima Haria Wibisana turut mengamini. Dia jugamenjelaskan terkait syarat vaksinasi Covid-19 dan swab RT-PCR atau rapid test antigen untuk peserta SKD. Menurutnya, syarat vaksin setidaknya dosis pertama hanya dilakukan bagi peserta di Jawa, Madura, dan Bali.
Sedangkan di daerah lain, ditentukan oleh Satgas Covid-19-nya masing-masing. Namun, diakuinya, tidak semua wilayah Jawa, Madura, dan Bali sudah mumpuni soal vaksinasi ini. Sejumlah kepala daerah bahkan sudah meminta agar BKN melonggarkan syarat tersebut karena vaksinasi di wilayahnya masih rendah. Misalnya, pemerintah daerah Wonogiri yang sudah bersurat padanya terkait pelonggaran tersebut.