“PNBP dari kawasan Bromo mencapai Rp22,86 miliar, namun terjadi penurunan akibat adanya aktivitas Gunung Bromo dan pandemi Covid-19. Retribusi yang dilakukan oleh PTN Wilayah I yang dilaksanakan pada zona pemanfaatan sepenuhnya menjadi PNBP, yang langsung di setorkan kepada pemerintah pusat,” ujarnya.
Kendati demikian, sambung Lohing Simon, Keberadaan obyek wisata Bromo telah banyak memberikan kontribusi bagi perekonomian daerah antara lain perhotelan, transportasi dan Pertanian.
“Pembangunan ekonomi yang timbul karena keberadaan obyek wisata Bromo atau TNBTS dapat mendorong terciptanya kesempatan kerja serta peningkatan perekonomian masyarakat sekitar. Hal inilah yang coba kita dorong agar Taman Nasional berbasis wisata, bisa diimplementasikan di Kalteng dalam rangka mendorong perekonomian,” pungkas politisi dari Fraksi PDI Perjuangan ini.
Untuk diketahui, Kunjungan Kerja Komisi II DPRD Kalteng ini diterima langsung di wilayah kerja Resort Pengelolaan Taman Nasional (PTN) Tengger Laut Pasir, Seksi PTN Wilayah I, Probolinggo , yang kemudian dilanjutkan dengan kunjungan lapangan dalam rangka mempelajari Strategi Konservasi dan Penumbuhan Ekonomi Masyarakat di sekitar Kawasan TNBTS. (Redk-2)